Aplikasi luas Granulator dalam produksi energi biomassa
1. Meningkatkan kepadatan energi dan efisiensi transportasi: Bahan baku biomassa seperti keripik kayu, jerami, dll. Biasanya memiliki kepadatan rendah dan volume tinggi, yang membuat transportasi dan penyimpanan menjadi sulit dan mahal. Memproses bahan baku ini menjadi pelet melalui granulator dapat secara signifikan meningkatkan kepadatannya dan mengurangi volumenya, sehingga mengurangi biaya transportasi dan penyimpanan. Selain itu, bahan bakar biomassa pelletis lebih mudah ditangani dan disimpan secara otomatis, yang meningkatkan efisiensi produksi energi.
2. Meningkatkan kinerja pembakaran: Bahan bakar biomassa pellets memiliki lebih banyak bentuk dan ukuran yang seragam, yang membantu meningkatkan efisiensi dan stabilitas pembakaran. Dibandingkan dengan bahan baku biomassa mentah, bahan bakar pelet dapat melepaskan panas lebih merata selama pembakaran, mengurangi asap dan emisi gas berbahaya, dan mencapai pemanfaatan energi yang lebih bersih dan lebih efisien.
3. Perluas lingkup aplikasi: Bahan bakar pelet biomassa tidak hanya dapat digunakan untuk pemanasan di rumah, tetapi juga dapat banyak digunakan dalam boiler, pembangkit listrik dan peralatan lainnya dalam produksi industri. Aplikasi granulator yang luas telah membuat ruang lingkup aplikasi energi biomassa lebih luas dan mempromosikan mempopulerkan dan pemanfaatan energi terbarukan.
4. Meningkatkan manfaat ekonomi: Memproses bahan baku biomassa menjadi bahan bakar pelet melalui granulator tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi, tetapi juga meningkatkan nilai tambah bahan baku biomassa dan meningkatkan manfaat ekonomi. Selain itu, sebagai sumber energi yang bersih dan terbarukan, bahan bakar pelet biomassa juga dapat menikmati subsidi pemerintah dan kebijakan preferensial untuk lebih mengurangi biaya produksi.
Aplikasi granulator yang luas dalam produksi pangan
1. Meningkatkan sifat fisik makanan: Memproses bahan baku makanan menjadi butiran melalui granulator dapat meningkatkan sifat fisiknya, seperti fluiditas dan kelarutan. Misalnya, ketika membuat bahan baku makanan seperti millet dan tepung jagung, granulator dapat membuat partikel mereka lebih seragam, meningkatkan fluiditas dan kelarutannya selama pemrosesan makanan, dan dengan demikian meningkatkan rasa dan kualitas makanan.
2. Tingkatkan stabilitas makanan: Granulator dapat memproses bahan baku makanan menjadi butiran, membuatnya lebih stabil selama penyimpanan dan transportasi, dan tidak mudah dipengaruhi oleh kelembaban dan kerusakan. Selain itu, bahan baku makanan granular tidak mudah pecah selama pemrosesan, dan dapat mempertahankan bentuk dan struktur aslinya, sehingga meningkatkan stabilitas makanan.
3. Tingkatkan kandungan nutrisi makanan: Memproses bahan baku makanan menjadi butiran melalui granulator dapat membuat nutrisi mereka didistribusikan secara lebih merata dan meningkatkan nilai gizi makanan. Misalnya, ketika membuat biskuit dan makanan lainnya, granulator dapat membuat partikel lebih seragam, meningkatkan distribusi nutrisi selama pemrosesan makanan, dan dengan demikian meningkatkan kualitas nutrisi makanan.
4. Tingkatkan Efisiensi Pemrosesan Makanan: Granulator dapat memproses bahan baku makanan menjadi butiran, membuatnya lebih mudah ditangani dan diproses selama pengolahan makanan, sehingga meningkatkan efisiensi pemrosesan makanan. Selain itu, bahan baku makanan granular tidak mudah disatukan selama pemrosesan, yang dapat meningkatkan kualitas pemrosesan dan efisiensi makanan.